
Suarapemilih.com,Jakarta – Mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid,Adhie Massardi mengatakan politik uang sebagai musuh utama demokrasi pilkada yang tak memenuhi rasa keadilan dan menodai supremasi hukum yang mengakibatkan masyarakat alergi pada demokrasi,Minggu (27/12/15). Sampai berita ini di turunkan, Mahkamah Konstitusi (MK) diminta lebih dewasa dalam menyikapi ratusan gugatan sengketa yang sudah masuk ke MK.
Ratusan gugatan yang sudah di daftarkan ke MK tidak bisa semuanya diadili karena terhalang pasal 158 UU No. 8 tahun 2005 tentang pilkada yang membatasi perkara yang bisa di proses yakni yang selisih hasilnya maksimal 2%. Dalam diskusi publik di bilangan Mataram,Jakarta Timur,menurut Adhie MK harus lebih dewasa dan militan dalam menghadapi permasalahan kecurangan di Pilkada.
“Saya kira MK juga tahu mekanisme incumbent (menggunakan modal untuk memenangkan Pilkada) itu sudah jelas lah, kalau enggak bisa diatasi keterlalua MK ini,”
Jika MK hanya mempertimbangkan prosedur dan bukan proses demokrasi yang berkeadilan, maka Pilkada akan menghasilkan pemimpin yang buruk. Karenanya, MK diharapkan punya militansi terhadap kepentingan rakyat. Pilkada yang tak memenuhi rasa keadilan dan menodai supremasi hukum akan menyebabkan masyarakat alergi pada demokrasi.
“Saya berharap MK lebih dewasa jangan sampai masyarakat menjadi alergi terhadap demokrasi. Baca Undang-Undang dengan penuh tanggung jawab, intinya harus dibersihkan demokrasi dari keburukan-keburukan agar rakyat tidak trauma terhadap demokrasi,” tegasnya. An